oleh:Susila Satya.
Aku terpejam dalam keheningan malamdan temaram lampu kamarku. Semua yang telah aku lalui selama setahun inimembayang kembali dalam ingatan ku, datang silih berganti seperti sebuah filmyang di putar kembali di depan ku. Semuanya terlihat begitu nyata, seolah baruterjadi kemaren.
Ku lirik arlojiku, pukul 20:00. biasa nya di jam-jam sekarang aku masihbergelut dengan buku-buku sekolah ku, tapi kali ini aku begitu malas, terlalubanyak pikiran yang berkecamuk di kepalaku saat ini.
Sambil berbaring ku lihat langit-langit kamar ku, terlihat jelas tulisan itu.RAIHLAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT. Aku sengaja menuliskan kata-kata itu danku tempel di langit-langit kamarku agar setiap aku akan tidur dan bangun tiduraku bisa langsung membacanya.
Namaku adalah siska, aku murid kelas 3 SMA, yang sebentar lagi akan menghadapiUAN. Layak nya seperti remaja lain nya aku juga punya cerita cinta di sekolah.Tapi cerita cintaku tak berjalan mulus, begitu banyak cobaan yang menghalangicerita cintaku dapat berakhir dengan happy ending. Sehingga selalu berakhir ditengah jalan alias putus. Tapi itu tak membuat ku patah semangat, karna akuyakin masih ada cinta untuk ku.
Semuanya di mulai ketika aku mengenal dia, sebut saja H. dia adalah sosok priayang sangat aku idamkan. Selain dari segi fisiknya begitu sempurna dia jugatipe pria yang sopan dan lemah lembut. Dia membuat ku begitu bangga karenatelah memiliki nya sebagai kekasihku.
Perjalan cinta kami awalnya berjalan biasa saja, tak ada sedikit pun halangandalam hubungan kami, baik dari kami berdua maupun dari keluarga, semua nyabaik-baik saja.
Memasuki 6 bulan usia pacaran kami, mulai ada sedikit tentangan dari keluargaku. Berawal dari kepegiannya ke BALI, aku begitu merindukannya hingga aku jatuhsakit, keluargaku begitu menyalahkannya atas keadaan ku saat itu. Mulai darisitu aku merasa hubungan ku tak di restui oleh keluargaku. Padahal kami sudahmerencanakan menikah tahun depan begitu aku lulus sekolah. Tapi semuanyajadi berantakan.
1 bulan kemudian dia memutuskan untuk kembali, alasannya tak tega mendengar akuterus-terusan sakit, padahal awal nya dia berncana untuk tinggal 1 tahun diBALI. Tapi demi aku dia rela meninggalkan pekerjaan nya di sana. “pekerjaanbisa di cari di mana saja yank, tapi kalau kamu mas mau nyari kemana” begitu dia pernah berkata padaku sewaktu aku tanyakan alasan kepulangan nya.
Tadi nya begitu dia sampai di rumah, dia berencana akan langsung kerumahku. Diabeniat mau melamarku. Tapi takdir berkata lain. Begitu dia sampai di rumah diadi kejutkan oleh kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Aku tahu bagaimanaterpukul nya dia kehilangan ayah yang begitu di sayangi, aku tahu dia begitudekat dengan ayahnya. Katanya, ayah itu bukan hanya sekedar ayah baginya tapijuga teman sekaligus kakak.
Ku lirik arlojiku, pukul 20:00. biasa nya di jam-jam sekarang aku masihbergelut dengan buku-buku sekolah ku, tapi kali ini aku begitu malas, terlalubanyak pikiran yang berkecamuk di kepalaku saat ini.
Sambil berbaring ku lihat langit-langit kamar ku, terlihat jelas tulisan itu.RAIHLAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT. Aku sengaja menuliskan kata-kata itu danku tempel di langit-langit kamarku agar setiap aku akan tidur dan bangun tiduraku bisa langsung membacanya.
Namaku adalah siska, aku murid kelas 3 SMA, yang sebentar lagi akan menghadapiUAN. Layak nya seperti remaja lain nya aku juga punya cerita cinta di sekolah.Tapi cerita cintaku tak berjalan mulus, begitu banyak cobaan yang menghalangicerita cintaku dapat berakhir dengan happy ending. Sehingga selalu berakhir ditengah jalan alias putus. Tapi itu tak membuat ku patah semangat, karna akuyakin masih ada cinta untuk ku.
Semuanya di mulai ketika aku mengenal dia, sebut saja H. dia adalah sosok priayang sangat aku idamkan. Selain dari segi fisiknya begitu sempurna dia jugatipe pria yang sopan dan lemah lembut. Dia membuat ku begitu bangga karenatelah memiliki nya sebagai kekasihku.
Perjalan cinta kami awalnya berjalan biasa saja, tak ada sedikit pun halangandalam hubungan kami, baik dari kami berdua maupun dari keluarga, semua nyabaik-baik saja.
Memasuki 6 bulan usia pacaran kami, mulai ada sedikit tentangan dari keluargaku. Berawal dari kepegiannya ke BALI, aku begitu merindukannya hingga aku jatuhsakit, keluargaku begitu menyalahkannya atas keadaan ku saat itu. Mulai darisitu aku merasa hubungan ku tak di restui oleh keluargaku. Padahal kami sudahmerencanakan menikah tahun depan begitu aku lulus sekolah. Tapi semuanyajadi berantakan.
1 bulan kemudian dia memutuskan untuk kembali, alasannya tak tega mendengar akuterus-terusan sakit, padahal awal nya dia berncana untuk tinggal 1 tahun diBALI. Tapi demi aku dia rela meninggalkan pekerjaan nya di sana. “pekerjaanbisa di cari di mana saja yank, tapi kalau kamu mas mau nyari kemana” begitu dia pernah berkata padaku sewaktu aku tanyakan alasan kepulangan nya.
Tadi nya begitu dia sampai di rumah, dia berencana akan langsung kerumahku. Diabeniat mau melamarku. Tapi takdir berkata lain. Begitu dia sampai di rumah diadi kejutkan oleh kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Aku tahu bagaimanaterpukul nya dia kehilangan ayah yang begitu di sayangi, aku tahu dia begitudekat dengan ayahnya. Katanya, ayah itu bukan hanya sekedar ayah baginya tapijuga teman sekaligus kakak.
Aku tahu bagaimana perasaan nya saat itu. Aku mencoba hadir di pemakaman ayahnya, meskipun keluarga ku sebenarnya tak mengijinkan ku untuk pergi ke sana.Dan akhirnya aku bisa menemaninya di acara pemakaman ayah nya itu meskipun saatitu aku harus berbohong pada keluargaku.
Semakin hari keluarga ku semakin tidak menyetujui hubungan ku dengan nya. Sudahku coba berbagai cara untuk menyakinkan keluargaku bahwa dia adalah yangterbaik untuk ku, tapi tetap saja tak meruntuhkan pendirian mereka. Itu semuasama sekali tak mempengaruhi penilaian keluargaku terhadapnya.
Aku semakin terpuruk dengan keadaan ini, sakit ku semakin menjadi. Dalam satubulan bisa 4 kali aku bolak-balik masuk rumah sakit. Prestasi ku di sekolah punmerosot tajam. Itu membuat keluarga ku semakin tak suka padanya.
Keadaan semakin buruk saat orang tua ku tahu bahwa aku hamil. Aku tahu merekasangat terpukul dengan kabar itu. Aku terpaksa menyampaikan hal itu kepadaorang tuaku, karna mas H melarangku untuk menggugurkan kandunganku. Sebernarnyaku tak ingin siapapun tahu tentang kabar kehamilanku, termasuk orang tua ku,karna aku tak ingin membuat mereka kecewa. Keadaan ini di manfaatkan oleh masH, untuk segera menikahiku. Karna bagaimanapun juga anak dalam rahimku harusada bapak nya saat dia lahir nanti.
Mas H menghadap kedua orang tuaku,dia bersedia bertanggung jawab dan menikahiku.
Aku tidak tahu apakah aku harus sedih atau bahagaia. Memang aku bahagia karnaakhirny orang tuaku mengijinkan aku untuk menikah dengan mas H, tapi akujuga sedih karna aku merasa telah mengecewakan kedua orang tuaku.
Ibu berpesan padaku agar jangan sampai ada yang tahu tentang kehamilan kutermasuk keluargaku. Alasan nya ibu tak ingin membuat keluarga ribut, dan yangpasti ibu tak ingin malu. Aku tahu bagaiman malunya ibu kalau sampai orang laintahu tentang kehamilan ku itu. Aku merasa sangat bersalah, karna aku telahmencorengkan aib di muka orang tuaku.
2 hari setelah mas H kerumah ku dan mengatakan siap menikahiku, sebuah musibahmenimpaku. Aku terjatuh di kamar mandi, dan aku mengalami pendaharan hebat.
aku terpaksa di larikan ke rumah sakit.
aku tak ingat pasti siapa yang membawaku ke rumah sakit.
begitu aku sadar aku sudah melihat mas H disana, dia menangis di sampingranjang ku.
Awal nya aku tak mengerti kenapa dia menangis seperti itu, karna aku merasakeadaan ku baik-baik saja.
Begitu melihat ku sadar, wajah mas H sedikit cerah. Meskipun masih terlihatsedikit gurat kesedihan di wajah nya.
“mas,,kenapa menangis?”tanyaku pada mas H
“nggak apa-apa dek, dekistirahat ja ya” jawab mas H kemudian mencium keningku.
“aku dimana mas?”tanyaku lagi
“kamu di rumah sakitdek.”
“rumah sakit? memang nyaaku kenapa mas? Seingatku aku Cuma terjatuh di kamar mandi. Apa ada sesuatuyang tejadi sama aku mas?” tanyaku agak sedikit cemas
“nggak kok. Udah kamungak usah mikir yang macem-macem dulu. Yang penting sekarang kamu cepet sembuhya” jawab mas H kemudian kembali mencium keningku.
Aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh mas H, aku pun mencoba bertanyapadanya
“sebenernya ada apa mas?Kok mas kelihatan sedih gitu. Mas habis nangis ya?”
“nggak kok dek, nggakapa-apa” jawab mas H singkat.
“mas nggak usah bohongma adek, pasti terjadi sesuatu kan” kataku sambil mencoba bangun.
Aku tidak tahu apakah aku harus sedih atau bahagaia. Memang aku bahagia karnaakhirny orang tuaku mengijinkan aku untuk menikah dengan mas H, tapi akujuga sedih karna aku merasa telah mengecewakan kedua orang tuaku.
Ibu berpesan padaku agar jangan sampai ada yang tahu tentang kehamilan kutermasuk keluargaku. Alasan nya ibu tak ingin membuat keluarga ribut, dan yangpasti ibu tak ingin malu. Aku tahu bagaiman malunya ibu kalau sampai orang laintahu tentang kehamilan ku itu. Aku merasa sangat bersalah, karna aku telahmencorengkan aib di muka orang tuaku.
2 hari setelah mas H kerumah ku dan mengatakan siap menikahiku, sebuah musibahmenimpaku. Aku terjatuh di kamar mandi, dan aku mengalami pendaharan hebat.
aku terpaksa di larikan ke rumah sakit.
aku tak ingat pasti siapa yang membawaku ke rumah sakit.
begitu aku sadar aku sudah melihat mas H disana, dia menangis di sampingranjang ku.
Awal nya aku tak mengerti kenapa dia menangis seperti itu, karna aku merasakeadaan ku baik-baik saja.
Begitu melihat ku sadar, wajah mas H sedikit cerah. Meskipun masih terlihatsedikit gurat kesedihan di wajah nya.
“mas,,kenapa menangis?”tanyaku pada mas H
“nggak apa-apa dek, dekistirahat ja ya” jawab mas H kemudian mencium keningku.
“aku dimana mas?”tanyaku lagi
“kamu di rumah sakitdek.”
“rumah sakit? memang nyaaku kenapa mas? Seingatku aku Cuma terjatuh di kamar mandi. Apa ada sesuatuyang tejadi sama aku mas?” tanyaku agak sedikit cemas
“nggak kok. Udah kamungak usah mikir yang macem-macem dulu. Yang penting sekarang kamu cepet sembuhya” jawab mas H kemudian kembali mencium keningku.
Aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh mas H, aku pun mencoba bertanyapadanya
“sebenernya ada apa mas?Kok mas kelihatan sedih gitu. Mas habis nangis ya?”
“nggak kok dek, nggakapa-apa” jawab mas H singkat.
“mas nggak usah bohongma adek, pasti terjadi sesuatu kan” kataku sambil mencoba bangun.
Tiba-tiba kurasakan rasa sakit yangteramat di bagian perutku. Seperti ada sebuah pisau yang mengiris-ngiris disana. Aku tak kuat bangun, akhirnya dengan di Bantu mas H ku rebahkan kembalibadanku di ranjang.
“kok perut adek sakitbanget mas” tanyaku pada mas H sambil meringis menahan sakit
“adek nggak usah banyakgerak dulu ya, biar luka nya cepet sembuh” jawab mas H
Luka? Luka pa?
Perasaan aku Cuma terjatuh di kamar mandi. Kalaupun aku luka harusnya yang lukakan kepalaku, kenapa ini perutku yang terasa sakit. Kemudian aku teringatsesuatu. Ya allah………… jangan-jangan……………. Jangan-jangan aku keguguran……………
“mas, bayi kita gimana?”tanyaku pada mas H
“nggak apa-apa kok dek,dek nggak usah mikirin itu dulu. Yang penting sekarang dek sembuh dulu yasayang”jawab mas H sambil mengusap rambutku.
“mas jujur sama adek,anak kita gimana? Apa adek keguguran mas?” tanyaku dengan nada sedikit meninggi
Mas H hanya diam saja. Dia hanya menundukkan kepala, kuperhatikan wajah mas H.Astaga, ku lihat sebuah butiran bening mengalir disana. Mas H menangis…………ituartinya……
Tiba-tiba air mataku meleleh. Aku tak sanggup membendung air mataku. Aku merasasangat bersalah pada mas H karna tak bisa menjaga anak kami dengan baik.
Melihatku seperti itu mas H memeluk ku erat sekali.
“dek, jangan nangisgtiu. Itu membuat mas semakin sedih.”
“tapi mas, aku udahngecewain kamu. Aku nggak bisa jagain anak kita dengan baik. Maafin aku mas,maafin aku” ucapku di sela-sela tangisan ku
“nggak apa-apa dek, inimusibah. Mas nggak sedih karna itu kok. Mas Cuma kawatir sama keadaan adek.Tapi mas sekarang udah lega karna adek nggak apa-apa. Adek janji sama mas ya,adek jaga diri baik-baik. Nggak boleh sembarangan lagi” kata mas H, kemudian dikecupnya keningku dan kembali memeluk ku.
“mas sayang sama adekmelebihi apapun” lanjutnya
3 hari kemudian aku keluar dari rumah sakit. mas H sendiri yang menjemput danmengantarkan aku pulang.
3 bulan setelah itu aku lulus sekolah. Janji orangtua ku dulu kalau aku sudahlulus sekolah maka aku boleh menikah dengan mas H. aku begitu bahagia karnaselain aku mendapat nilai bagus dalam ujian aku juga akan segera menikah. Akumerasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia, karna keinginan ku untukmenikah dengan mas H akan segera terwujud.
Tapi sayang semua tak seindah yang ku bayangkan. Keluargaku tetap tidakmenyetujui hubungan ku dengan mas H. pernah suatu hari aku mengajak mas H untukkawin lari, karna aku lelah dengan sikap keluarga ku yang selalu melarang kuberhubungan dengan mas H. tapi dia menolak dengan alasan tidak ingin membuatkeluarga ku dan keluarga nya malu. Aku merasa kecewa dengan jawaban mas H.
Dalam keadaan seperti ini keluarga ku semakin berusaha menjauhkan aku denganmas H. berbagai cara di tempuh keluarga ku untuk memisahkan aku dengannya…….tapi semua itu sia-sia, kami tetap bertahan dengan hubungan kami meskipunmendapat banyak tentangan dari keluargaku.
Tapi akhirnya aku merasa lelah dengan semua ini, aku sudah tidak memilikikeyakinan bahwa nantinya keluargaku akan menyetujui hubungan ku dengan mas H.Beulang kali aku meminta mas H untuk mencari gadis lain, meskipun hati ku sakitmengatakan hal itu tapi aku lakukan juga,, semua itu demi kebahagiaan nya.
“kok perut adek sakitbanget mas” tanyaku pada mas H sambil meringis menahan sakit
“adek nggak usah banyakgerak dulu ya, biar luka nya cepet sembuh” jawab mas H
Luka? Luka pa?
Perasaan aku Cuma terjatuh di kamar mandi. Kalaupun aku luka harusnya yang lukakan kepalaku, kenapa ini perutku yang terasa sakit. Kemudian aku teringatsesuatu. Ya allah………… jangan-jangan……………. Jangan-jangan aku keguguran……………
“mas, bayi kita gimana?”tanyaku pada mas H
“nggak apa-apa kok dek,dek nggak usah mikirin itu dulu. Yang penting sekarang dek sembuh dulu yasayang”jawab mas H sambil mengusap rambutku.
“mas jujur sama adek,anak kita gimana? Apa adek keguguran mas?” tanyaku dengan nada sedikit meninggi
Mas H hanya diam saja. Dia hanya menundukkan kepala, kuperhatikan wajah mas H.Astaga, ku lihat sebuah butiran bening mengalir disana. Mas H menangis…………ituartinya……
Tiba-tiba air mataku meleleh. Aku tak sanggup membendung air mataku. Aku merasasangat bersalah pada mas H karna tak bisa menjaga anak kami dengan baik.
Melihatku seperti itu mas H memeluk ku erat sekali.
“dek, jangan nangisgtiu. Itu membuat mas semakin sedih.”
“tapi mas, aku udahngecewain kamu. Aku nggak bisa jagain anak kita dengan baik. Maafin aku mas,maafin aku” ucapku di sela-sela tangisan ku
“nggak apa-apa dek, inimusibah. Mas nggak sedih karna itu kok. Mas Cuma kawatir sama keadaan adek.Tapi mas sekarang udah lega karna adek nggak apa-apa. Adek janji sama mas ya,adek jaga diri baik-baik. Nggak boleh sembarangan lagi” kata mas H, kemudian dikecupnya keningku dan kembali memeluk ku.
“mas sayang sama adekmelebihi apapun” lanjutnya
3 hari kemudian aku keluar dari rumah sakit. mas H sendiri yang menjemput danmengantarkan aku pulang.
3 bulan setelah itu aku lulus sekolah. Janji orangtua ku dulu kalau aku sudahlulus sekolah maka aku boleh menikah dengan mas H. aku begitu bahagia karnaselain aku mendapat nilai bagus dalam ujian aku juga akan segera menikah. Akumerasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia, karna keinginan ku untukmenikah dengan mas H akan segera terwujud.
Tapi sayang semua tak seindah yang ku bayangkan. Keluargaku tetap tidakmenyetujui hubungan ku dengan mas H. pernah suatu hari aku mengajak mas H untukkawin lari, karna aku lelah dengan sikap keluarga ku yang selalu melarang kuberhubungan dengan mas H. tapi dia menolak dengan alasan tidak ingin membuatkeluarga ku dan keluarga nya malu. Aku merasa kecewa dengan jawaban mas H.
Dalam keadaan seperti ini keluarga ku semakin berusaha menjauhkan aku denganmas H. berbagai cara di tempuh keluarga ku untuk memisahkan aku dengannya…….tapi semua itu sia-sia, kami tetap bertahan dengan hubungan kami meskipunmendapat banyak tentangan dari keluargaku.
Tapi akhirnya aku merasa lelah dengan semua ini, aku sudah tidak memilikikeyakinan bahwa nantinya keluargaku akan menyetujui hubungan ku dengan mas H.Beulang kali aku meminta mas H untuk mencari gadis lain, meskipun hati ku sakitmengatakan hal itu tapi aku lakukan juga,, semua itu demi kebahagiaan nya.
Tapi mas H tetap pada pendirian nya.Dia tak ingin melepaskan aku sampai kapanpun. Hal itu membuatku semakinbimbang.
Di satu sisi keluarga ku terus mendesak untuk meninggalkannya. Tapi di lainsisi aku begitu mencintai nya. Keluargaku semakin geram dengan kelakuankuyang tak kunjung mengakhiri hubungan ku dengan mas H. puncak nya keluarga kumenyuruhku untuk memilih, antara keluarga ku atau mas H. keluargaku mengancamku, kalau aku tetap tidak meninggal kan mas H dan bersikeras untukmenikah dengan nya maka aku tidak akan di akui lagi sebagai keluarga. Akubenar-benar bingung dengan keadaan ini, bak makan buah simalakama. Dimakan matiibu tak di makan mati ayah.
Aku berusaha merundingkan hal ini dengan mas H, dia menyakinkan aku kalau diapasti bisa menaklukan keluargaku. Tapi melihat sikap keluaga ku sepertiitu aku tak yakin dia bisa.
Akhirnya tanpa sepengetahuan mas H, aku meninggalkan kotaku. Aku ganti nomor HPagar mas H tak bisa menghubungiku. Aku terpaksa melakukan hal ini, karena akutak ingin semakin melihat nya menderita. Sudah begitu banyak penderitaan yangdialaminya hanya karna aku. Mungkin jika aku pergi dari hidupnya dia bisabahagia.
Sejak saat itu aku tak pernah tahu lagi bagaiman keadaan mas H. aku benar-benarputus kontak dengan nya. Tak ada lagi komunikasi di antara kami. Ku jalanihidupku di sana tanpa mas H, aku benar-benar merasa menderita melakukan semuaini. Tapi ini semua aku lakukan demi kebahagiaan nya. Aku sengaja pergi darihidup nya agar dia bisa menerima gadis lain di sisinya. Karna aku yakin aku takakan pernah bisa berada di sisinya.
Setahun setelah kepergian ku, aku mendengar kabar dari teman dekat ku bahwa masH telah menikah. Aku tidak tahu bagaimana aku harus menanggapi kabar itu. Akubahagia karna akhirnya mas H bisa membuka hatinya untuk gadis lain. Tapi hatiku juga sakit mendengar kabar itu. Sempat terbersit sebuah penyesalan karnatelah meninggalkannya dulu. Mengingat hal itu hatiku semakin merasa sakit.
Tapi aku berusaha merelakan nya, untuk apa mengharapkan sesuatu yang sudahbukan milik kita lagi.
Aku yakin gadis itu akan lebih mampu membahagiakan mas H dari pada aku.
Aku hanya bisa berdoa semoga dia bahagia walau tanpa aku.
Sedangkan aku, aku tak akan patah semangat.
Aku yakin manusia di ciptakan pasti ada pasangan nya.
Mas H sudah menemukan pendamping hidupnya, begitupun aku.
Aku pasti juga akan bertemu dengan pendamping hidupku,, entah itu kapan.
Tapi aku yakin pasti masih ada cinta untuk ku……….di sudut dunia ini……..



0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR
Komentar anda Sangat Berarti Bagi
http://hujanpuisi.blogspot.com