10/11/11

Puisi Sedih

 Kegagalan Bukan Akhir Dari Perjalanan
 Perjalanan manusia penuh dengan lika-liku
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu

Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana

Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati

Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan
Bagi seorang yg berfikir bahwa hidup adalah ujian

Jadilah hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan
Tataplah masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap jalan pengorbanan.
Pengarang: Robby Philosophy


Keagungan Cinta
Kelam bagaiKan hitam,
Putih laksana suci,
Kilau matanya bagai cahaya
yang menerangkan hati dari
gelapnya dosa dunia,,

Derai angin yang menyapa,
dengan kesejukannya
membuAt ku taK mampu
merasakan besArnya
keagungan Cinta,,
Pengarang: Dinda Ayu


Kau Telah Mati
selamat datang, walau kamu pergi
aku tak mampu terbang, aku tak mampu berlari
aku hanya bisa memandangmu dari sini
biarlah kamu mampu
biarlah aku sendu
aku yakin, meskipun kau membunuhku
masih ada sisi terangmu
emas tak bisa takhlukan aku…



 Kata Yang Tak Terucap
apa yg kt alami
Apa yg kt jalani
Walau setitik
Walau setepi
Berhimpitan antara kata kata
Yang tdk terucap..

kata berganti tangis
Mimpi terhenti,ketika tiba dipersimpangan..
Ruang gelap
Cahaya hanya dari hatiku
Bersinar.
Menanti sekeping hati yg pergi
Pengarang: Ayke
 
 


Kalimat Orang Yang Mencintai
Terbaca dari pancaran kedua matanya
Dan dari sikap
Yang keluar dari hati
Ia senantiasa
Ingin memberikan yang terbaik yang dimilikinya
Ikhlas berkorban jiwa raga
Dan mendoakannya selalu
Selalu
Kini,
Saatnya berpisah telah tiba
Semoga kelak tuhan mempertemukan kita kembali
Dalam kondisi hati yang lebih bersih dan
Dalam kondisi keimanan yang lebih tangguh
Sahabat,
Kita telah banyak belajar dari sini
Semoga tuhan senantiasa mengampuni
Kealpaan
diri ini …
 Pengarang: Firmans


 Just Sweet Dream
deRai huJan menGantaR kePergianMu…
tanPa biSa ku ceGah, tanPa biSa ku tenTang…
yanG biSa kuLakuKan haNya meNangiS tanPa kaTa…
paDahaL baRu saJa iNgin kU kTakan aQ menCinTaiMu…

seKaranG tak biSa Lagi ku peLuk diRimu,
aTau kuTatap senyUmu…
aQ iNgin kaU ada, waLau hanYa semaLam saJa,
unTuk MeneManikU…
Tuhan, jiKa ini haNya miMpi inDah, kuMohoN, jaNgan bUat aQ terBanguN, kaRena jiKa aku banGun, aku kan saDar kau tak Lagi aDa diSamPinGku…
Pengarang: Apple Girl


 Jerit Kalbu
Wahai alam….
Dengarkah kau jerit hatiku
jerit kalbu yang hanya tuhan tau

Ya Allah…
Jika ini jawaban
atas semua tanya hamba
kenapa begitu sakit tuk diterima

Jika dia bukan yang terbaik
hapuslah namanya dari pikirku
hapuslah angan itu dari kalbuku
buatlah hamba tak pernah kenalinya

Ya Allah….
hamba percaya engkau ada
berikan yang terbaik bagi hambamu
jika dia harus hilang
biarlah hilang tanpa kenangan
 Pengarang: FK Faoziah


 Jejak Cinta
Kusibak tirai dinding hatimu
Tak nampak satu huruf pun namaku terukir disana
Pedih tiba tiba di sebalik dada
Perlahan kutelusuri bilik hatimu
Tak satupun jejak langkah tertinggal
Kian perih rasa disebalik dada
Aku bertahan
Kusingkap pelan tabir relung hatimu
Samar kulihat jejak jejak indah
Berkelebat di pelupuk mata
Ada secercah harap
Tepiskan pedih palung jiwa
Tidak tidak…
Jejak itu bukan langkahku
Bukan bukan….
Tanda cinta itu juga bukan untukku
Pedih perih membentuk luka
Basah memerah
Hempas telaga di sudut mata
Terkoyak sudah rajutan asa
 Pengarang: Lia Salsabila


 In Memorial
takkan tercapai keinginan tuk buaimu dalam kasih…
kerlingan maya buat hatiku terikat sementara
kiasan kata tak dapat tutupi luka
saat cela tlah habis masa…
rindu…
haruku tiada berarti saat berubah parau isak mimpiku
tergaris lurus kisahku yang berakhir dengan jemu
arah…
tak lekang ku mencari
dan tak puas kumenanti
saat ku terdiam di balik pencarianku,
saat ku terpatri dalam penantianku…
mimpi…
“cepat, buka matamu…” seruku dalam tidur
saat tersadar, kumengerti…
sang dewi hanyalah kilau semu dalam mimpi…
bye my memory…
bye…
cukuplah pahitku bersama bayanganku
cukuplah lelahku dalam pengharapanku
hingga ku lelah bersandar pada tujuanku…
pada sesaknya masa depanku…
tanpamu…
lunaku…
 Pengarang: Lonely Boy


Ilham (Sang Tragedi)
Sekelibat nyata
mataku memandang
muka tragedi
pembawa bencana
bintik-bintik
yang selalu menggelitik
mata-mata yang takut akan bintik
 Pengarang: Ibadi

Hanyalah Hayalan
Hatiku sangatlah senang……
sangatlah gembira……
Sangatlah berbahagia……
Karna kau t’lah jadi milikku.
Badanmu yang indah mendekatiku……
Tanganmu yang halus menggenggam tanganku……
Bibirmu yang manis berbicara denganku……
Oh, betapa senangnya hati ini……
Namun sayang……
Itu hanyalah hayalan……
Yang tak akan terjadi……
Hingga akhir zaman
Pengarang: Sanca Boy




 Hampa
 Hari ini ku diterpa oleh kehampaan
Sunyi dan senyap ku terpaku
Entah kenapa selalu ada kehampaan diantara
Hingar bingarnya kehidupan …
Kenapa ada kegetiran yang tercipta disana …
di roman-roman cintaku ….

Tersakiti dan menyakiti adalah 2 hal yg lumrah
Selalu saja terjadi …
Entah …
Apakah ada lagi wanitaku yg ingin kusakiti …
huh dasar …
aku slalu saja menyakiti …

Banyak orang yg menabu genderang cintanya disana …
Menari dan bernyanyi tanpa memperdulikan aku …
Aku yg disini di dalam kehampaan …

Entah berapa lama ku disini …
Menyaksikan tingkah polah mereka
Hingga ku terjaga dari lamunanku
Karena sosok wanita itu …
Kulihat dia menatapku …

Kala itu senyumnya membuat lidahku kelu
Tak ada yg keluar dari mulutku
Selain kekaguman yg berlebihan …

Kadang ku berfikir,
Akankah dia yg menjadi bagian dari tulang rusukku yang patah…
Ah gila pikiran ku menerawang jauh …
Hingga malaikat kanan ku berujar “Jangan cuma berfikir,tapi berusaha untuk dia …”

Kaki ku pun melangkah menjauhi keramaian…
Melangkah dengan pasti …
Tanpa ku tahu apakah dia akan tunduk akan ikatan cintaku …

Untukmu yang disana, yang menjeratkan jaring cintanya
Diantara elok warna indahmu …
Ijinkan aku untuk berujar cinta setelah ku berfikir…
Agar kelak kau tau rasa ini …
 Pengarang: Kien


 Gunungku
Gunungku
Engkau tinggi menjulang
Penuh pepohonan kiri dan kanan
Merah bungaku
Hijau daunmu
Coklat batangmu
Tetapi mengapa manusia begitu kejam ?
Menebang dengan liar
Membakari hutan-hutan
Sekarangpun hutan banyak yang gundul
Karena perbuatan manusia yang kejam
Kepahitan masa lalu pun didapatkan



 Gores Rindu
lara hitam menikam kalbu
perih tersayat dalam pilu
diam dan bisu
hanya trgumam lirih bisik dalam detak suara
Rindu..

tarian angin menghempas getaran jiwa
beradu dalam ores rindu sang dilema
sakit…pedih,
siapa peduli risauku?
bahkan deru ombak lari tak sanggup
pecahkan karang luka dalam derita

sanggupkah pupuskan asa, dalam rindu membelai jiwa
sanggupkah torehkan cahaya dalam gelap, menanti lentera
sanggupkah? diam seribu bahasa….
 Pengarang: Rafiqa Humaira


Bunga
 Ini hari BUNGA tertawa bahagia
Ini saat BUNGA mulai berwarna
Ini masa BUNGA terlihat indahnya
Ini waktu BUNGA berbangga

Waktu tetap berjalan, angin selalu bertiup
BUNGA miring kanan-kiri
Warna BUNGA terbangga pudar bertahap
Ini waktu BUNGA sadar keadaan

Masih ada rumput yang mengalasnya
Masih ada daun yang mengiringnya
Masih ada langit yang menaunginya
Sejenak warna terbangga terlupakan
Ini waktu BUNGA mencoba tersenyum

Waktu tetap berjalan, angin tetap bertiup
BUNGA semakin sadar keadaan, merajuk
Mengapa BUNGA?
Melihat sekeliling, BUNGA temukan jawab
Karena AKU mampu, yang lain tidak!!!
Yakin akan rencana Tuhan
Ini waktu BUNGA mencoba bersemi kembali
 Pengarang: Louv Nazar


Dukaku Yang Risau
berjalan, berjalan selagi di diri duka
bernapas lega menemu perempuan
kami berpandangan: lantas tahu
segalanya tinggal masa kenangan
kami berjalan memutar danau
namun kutahu: dukaku yang risau
takkan mendapatkan pelabuhan aman
kecuali dalam pelukan penghabisan
kupandang matanya:
tak kukenal siapa pun juga
semuanya nanar
didindingi kabut samar
Pengarang: Ajip Rosidi



Duka Itu
(1)
bibir ombak
menyayat tanah
melukai jiwa
(2)
berumah di doa
luka di basuh
misteri di cipta
(3)
yang pergi
terkasih
yang datang
airmata
 Pengarang: Medy Loekito
 


Dimana Harus Ku Mencari
Kuhembuskan nafasku dalam hidup
Indah kesunyian dalam mimpi
Diam ku seribu bahasa
Diam menyimpan dalam perih
Sesumbar ku katakan aku bisa hidup sendiri
Tanpamu kawanku.....
Namun dalam hati aku teriak
Teriak tiada henti
Menangis dalam kepedihan
Kesuyian yang selalu menemani
Dan selalu menghampiri
Selalu dan selalu.....
Hingga aku merasa lelah
Untuk melepaskannya dan meninggalkannya
Kapan kesunyian dan kehampaan ini pergi
Ku lepas dan ku tinggalkan
Kapan.....
Adakah secercah harapan
Menyelimuti diri dan merasuk ke hati
Adakah....
Dimana harus ku mencari?
Kawan pengganti seperti engkau.?........
 Pengarang: Black Cat



Cintaku Yang Sengit
rapatkan pakaianmu
tangan dinginku akan menyusup
ke dalamnya
meraba kejalangan kita
dan sisa kebohongan yang terus merambat
di punggungmu
jangan bayangkan wajah rumah
di sana bulan tak pernah lupa rebah
aku hanya ingin mengecup amarahnya
lantaran terangnya tak pernah menyentuh
masa kecilku
manakala tubuhmu telah siap jadi ranjang
sepreikanlah dengan cinta sekedarnya
lalu tanggalkan pakaianmu
biarkan bayanganmu yang gemetar
melibasku sampai kapar
sampai hancur semua pagar
 Pengarang: Dina Oktaviani



Cinta Yang Hilang
 Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu

Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang

Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi

Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari

“Lia”


Bunga Mawar
Bunga mawar…
Kau berwarna merah
Aku sangat menyukaimu
tetapi durimu tajam
Mawar….
Kau berbau harum mempesona….
Ketika aku lupa menyirammu kau layu
aku menangis….


 Bocah Jalanan I
Langit, bapaknya
Bumi, ibunya
Alam,pekarangannya
Raga,rumahnya
Waktu,menggelindingkannya
Sampai jiwa kembali padaNya



Bocah Jalanan II
Berangkat pagi diterpa angin
Menyibak kabut bertaruh nyawa
Untuk menyambung hidup hari ini
Belajar dari binatang buas
Memburu rejeki lewat apa saja




Berteman Dengan Gempa
Seribu jalan di bumiku itu telah merekah
Laut pun juga ikut tumpah
Manusia Indonesia menggeliat
Menggeliat ke angkasa dan ke dalam bumi
Rumahpun ambil bagian tuk beterbangan
Bagaikan burung yang mengangkasa di udara lepas
Nuansa jauhari bumi Indonesia pun
menghilang ditelan kejamnya keuatan alam
Apa yang akan kau tangisi ?
Bila memang begitu adanya
Apakah bubur itu
bisa kau jadikan nasi ?
Tidak !, Sang Khalik memang sudah
menakdirkan semua harus terjadi
agar kita bertaulan, dan tidak berseteru dengan Sang Gempa.



Berita Duka
Dipintu gerbang kalian berdiri
Menenteng thermos sore tadi
Dengan wajah kuyu dan bibir terkatup rapat
Serta mata sembab oleh tangis berkepanjangan
Tiada yang dapat ku katakana dari fenomena itu
Karena akupun seperti kalian
Tergetar oleh kuasanya
Di malam yang kelewat dingin ini
Terukir haru yang pekat
Oleh berita duka
Berpulangnya ibu tersayang



 Bencana Melandaku
Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asri terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata manusia sedunia terpengarah, menatap dan heran
Memang kejadian begitu dahsyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya nurani
Tuhan , mengapa semua ini terjadi ?
Mungkin kami telah banyak mengingkariMu
Mungkin kamu terlalu bangga dengan salah dan dosa
Ya, Tuhan ampunilah kami dalam segalanya


Balada Dua Bocah
Dua bocah dalam rumah kosong
Berkelakar dan tertawa riang
Tuk usir lapar
Yang merongrong
Selama menunggu ibu bapak pulang
Mengkais rejeki disetiap peluang
Dua bocah dalam rumah kosong
Lelah bermain selepas petang
Berbaring di lantai sambil menerawang
Sementara ibu bapak terus berjuang
Abaikan dahaga dan terik yang memanggang
Dua bocah dalam rumah kosong
Sama mimpi lihat makanan terhidang
Lalu dilahap hingga perut kenyang
Tepat di saat ibu bapak genggam menang
Segera bawa buat buah hati sayang
Tapi bocah sudah meregang
Paras mereka tenang
 Pengarang: Anonim
   


Aku, Dia
Terbangun dari mimpi dengan dada bergemuruh lusuh.
Terperangah dan harus kecewa.
Tidak akan ada waktu yang tepat untuk hal yang tidak enak.
Bagi aku, dia.
Ada sesuatu dan kau biarkan aku beku.
Sampai kapan aku menunggu, atau aku yang harus berlalu.
Pengarang: Chloe

  
 Aku Kehilangannya
Kadang…
Ada cocok dalam Hati
Namun,semuanya tak sejalan
Ia menutup diri tak seperti biasanya
Entah,apa yang hadir dalam Hidupnya kini
Ada kehilangan untuk mengerti Dirinya
Saat ini…

Kadang…
Ingin sekali mendengar kembali
Ia berucap, meskipun tak berarti
Mungkin, Ia menahan semua itu
Atau kini Ia tak ingin berungkap padaku lagi
Seperti sediakala…

Entahlah,seperti ada rasa Cemburu tuk menghargai Pribadinya
Pengarang: Monccoz


Aku Dan Cintaku
Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku

Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???

Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..

Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
 Pengarang: Clauryn Zovanovsky

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERKOMENTAR
Komentar anda Sangat Berarti Bagi
http://hujanpuisi.blogspot.com